Friday, 12 December 2014

Setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya Stand by Me Doraemon hadir di Indonesia. Senang banget rasanya. Habisnya, film ini sudah tayang di Jepang dari bulan Agustus lalu. Apalagi original soundtrack dan trailernya sudah keluar dari lama banget dan membuat para pecinta Doraemon, at least yang pernah mengalami masa kecil pantengin TV setiap minggu pagi demi nonton Doraemon, terenyuh hatinya. Bahkan ada yang berkata, "Baru nonton trailernya aja sudah mewek..."

Bagi yang akan berniat nonton, wajib lihat dulu trailernya berikut.



Mulai tayang sejak 10 Desember kemarin dan sayangnya hanya ada di bioskop Blitzmegaplex yang hanya ada di beberapa kota saja. Bisa cek lokasi dan jadwal yang tersedia di sini. Teman-teman saya yang lagi merantau di kota lain harus merasa sedih karena tidak bisa segera menontonnya. Alhamdulillah, saya masih di Bandung dan langsung saja pergi ke Blitz Miko Mall.



Doraemon memang sudah banyak memiliki film layar lebar, namun kali ini berbeda dan unik. Tampilan gambar tokoh yang sangat sederhana baik di komik, di serial, maupun di film sebelumnya kini ditayangkan dengan tampilan animasi komputer 3D. Saya pun tanpa sungkan langsung membeli tiket Doraemon 3D karena yakin lebih worth daripada yang 2D.

Langsung review saja ya. Beware spoiler!


Ada yang berkata bahwa film ini adalah akhir cerita dari Doraemon, tetapi kenyataannya tidak. Film ini sedikit mengulas awal mula pertemuan Nobita dengan Doraemon serta menjelaskan alasan Doraemon datang dari masa depan. Hingga akhirnya Nobita menghabiskan hari demi hari bersama dengan Doraemon. Beberapa cuplikan episode terbaik dari penggunaan alat-alat Doraemon dalam membantu Nobita ditampilkan pada film ini. Kemudian cerita mulai beranjak pada upaya Nobita untuk mengubah nasibnya dan mendapatkan kebahagian. Hingga akhirnya Doraemon harus kembali ke masa depan dan meninggalkan Nobita.

Soal cerita, memang rasanya pengenalan Doraemon dan Nobita di awal cerita terlalu cepat dan mungkin bagi orang yang belum mengetahui Doraemon akan terasa sulit memahami ikatan di antara keduanya. Meskipun, saya yakin bahwa sebagian besar orang yang akan menonton film ini adalah orang-orang yang sudah mengenal baik Doraemon di masa kecilnya. Jadi sudah tidak aneh lagi bila film ini akan meraup penonton dari berbagai kalangan usia.

Hal lainnya yang mengganggu saya adalah karena jalan ceritanya terlalu datar apabila dilihat dari sudut pandang orang dewasa. Adegan-adegan tertentu sebenarnya bisa dibuat lebih dramatis agar penonton bisa lebih dapat klimaksnya. Antiklimaks dan ending film ini juga jadi biasa saja akibat kurang dramatis tersebut. Sehingga setelah film berakhir, langsung muncul kesan, "Hah gini doang?!" Saya rasa mungkin kesalahan ada pada saya, karena banyak juga yang katanya menghabiskan banyak tisu untuk menyapu air mata. Sebelumnya saya memang sudah menonton Stand by Me versi kartun di Youtube, sehingga tidak kaget lagi dengan ending perpisahan. Jadi sebaiknya yang belum nonton versi kartun, langsung saja pergi ke bioskop untuk yang lebih baik.

Terlepas dari kekurangan yang ada, saya sungguh bahagia menyaksikan film Stand by Me Doraemon. Ini adalah suatu momen yang membawa saya dan juga penonton lainnya bernostalgia atau bahkan kembali ke masa kecil. Kembali merasakan bagaimana dulu kami begitu menikmati tayangan Doraemon di minggu pagi. Maka tak heran jika penonton ikut terbawa suasana menyenangkan dengan senyum dan tawa di wajahnya, bahkan ikut terbawa haru olehnya.

Terlebih, sajian animasi luar biasa yang membuat tokoh-tokoh kartun Doraemon berevolusi menjadi lebih lucu dan imut dalam bentuk 3D. Rasanya gak nahaaannn melihat kelucuan Nobita, Doraemon, Shizuka, Suneo, dan Giant. Efek 3D benar-benar terasa, misalnya saja ketika Nobita terbang dengan baling-baling bambu. Meski berbeda dengan kualitas animasi Pixar atau Disney, namun film ini berhasil menyuguhkan tayangan visual yang memukau.

Satu hal lagi yang sangat saya suka dalam film ini adalah mengenai kisah Nobita yang begitu menyukai Shizuka. Mulai dari upaya-upaya konyol Nobita agar Shizuka juga menyukainya, Nobita yang patah hati, hingga akhirnya menceritakan kisah mereka berdua di masa depan. Btw, ya ampuuuunn... Shizuka dalam film ini benar-benar cantik dan imut pakai banget lho, apalagi ketika sudah dewasa. Istri idaman banget kayaknya.

Satu tambahan lagi. Original Soundtrack film Stand by Me Doraemon ini bagus banget lho yaitu Himawari No Yakusoku atau dalam bahasa inggris artinya Promise of Sunflower yang dibawakan oleh Motohiro Hata. Rasanya sedih banget dengarnya dan benar-benar pas untuk film ini.

Jadi, film ini recommended sekali untuk kalian yang pernah mengalami masa kecil! Kenanglah masa itu dan kembali menjadi anak-anak saat menonton film ini :)

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer